Vale SA Sepakat Pasok Nikel ke Tesla
2 min read
Source: vale.com
MOBLIS.ID – Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan asal Brasil, Vale SA, mengumumkan, Jumat (6/5/2022), telah menandatangani kesepakatan kerja sama jangka panjang dengan Tesla Inc. Vale bersepakat akan memasok nikel kepada pembuat kendaraan listrik yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut.
Meski demikian, Vale belum memberikan detail finansial dari kesepakatan tersebut. Korporasi juga tidak menyebutkan masa kerja sama dengan Tesla.
Vale mengemukakan dalam pengajuan sekuritas bahwa perjanjian tersebut melibatkan penyediaan Tesla dengan nikel kelas 1 rendah karbon dan sejalan dengan strateginya untuk meningkatkan eksposur ke industri kendaraan listrik. Vale menargetkan 30% hingga 40% dari penjualan nikel kelas 1 agar masuk ke sektor yang sedang tumbuh cepat tersebut tanpa menjelaskan detail volumenya.
“Perjanjian ini sejalan dengan strategi kami untuk meningkatkan eksposur ke industri kendaraan listrik, memanfaatkan jejak karbon rendah, dan posisi terdepan kami sebagai produsen nikel jadi terbesar di Amerika Utara. Kami senang memiliki produsen kendaraan listrik terkemuka Tesla di antara pelanggan kami,” kata Deshnee Naidoo, Wakil Presiden Eksekutif Vale untuk Base Metals, seperti dilansir dalam siaran pers resmi perusahaan.
“Perjanjian ini mencerminkan komitmen bersama terhadap keberlanjutan dan menunjukkan dengan sangat jelas bahwa kami adalah pemasok pilihan untuk produk nikel rendah karbon dan kemurnian tinggi yang penting untuk baterai jarak jauh,” lanjut Naidoo.
Berdasarkan laporan kinerja triwulan pertama Vale, total penjualan perusahaan 20.000 ton nikel kelas atas 1. Sebanyak 1.300 ton di antaranya dipasok ke industri kendaraan listrik.
Dalam cuitannya di Twitter, Perdana Menteri Kanada Newfoundland dan Labrador Andrew Furey menulis kesepakatan tersebut bakal mencakup nikel yang diproduksi oleh Vale di pabrik Long Harbour, yang terletak di provinsi tersebut. “Selamat kepada Vale atas penandatanganan kesepakatan signifikan ini dengan Tesla untuk memasok nikel yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat baterai untuk kendaraan listrik,” ujar Furey.
Nikel yang diproduksi di fasilitas Long Harbor memiliki jejak karbon sebesar 4,4 ton setara CO2 untuk setiap ton nikel, yang sebelumnya diklaim sekitar sepertiga rata-rata Nikel Institute untuk nikel Kelas 1. Vale mengatakan di situs webnya jejak karbon seperti itu menjadikannya sebagai pemasok pilihan untuk industri kendaraan listrik.
Operasi Vale Kanada menghasilkan beberapa nikel karbon terendah secara global. Putaran dari kilang Long Harbour di Newfoundland & Labrador pada tahun 2020 memiliki jejak karbon terverifikasi setara 4,4 ton CO2 per ton nikel, sementara pelet dan bubuk dari Kilang Nikel Tebing Tembaga di Ontario memiliki jejak terverifikasi setara 7,3 ton. Ini termasuk emisi Lingkup 1 dan 2 dari pertambangan, penggilingan dan pemurnian serta emisi Lingkup 3 hulu dari input.