- Produsen mobil listrik Tiongkok Nio berencana memangkas 10% tenaga kerjanya di tengah “persaingan yang ketat,” kata CEO William Li pada hari Jumat.
- Pemutusan hubungan kerja akan selesai pada bulan November.
- Seperti banyak perusahaan rintisan (startup) kendaraan listrik di Tiongkok, Nio terpukul oleh lemahnya sentimen konsumen di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, persaingan yang ketat, dan perang harga yang dimulai oleh Tesla milik Elon Musk.
MOBLIS.ID – Produsen mobil listrik Tiongkok, Nio, berencana untuk memangkas 10% tenaga kerjanya di tengah “persaingan yang ketat,” kata CEO William Li pada hari Jumat.
Pemutusan hubungan kerja akan selesai pada bulan November 2023. “Dua tahun mendatang akan menjadi saksi persaingan paling ketat selama transformasi industri otomotif dalam lingkungan yang penuh ketidakpastian,” kata Li kepada karyawannya dalam sebuah surat yang dilihat oleh CNBC.
Dia menambahkan bahwa Nio telah menganalisis rencana operasi dua tahunnya selama dua bulan terakhir, dan selama dua minggu terakhir, perusahaan “mengidentifikasi prioritas bisnis dan mengembangkan rencana terperinci untuk optimalisasi organisasi dan bisnis.”
Perusahaan berfokus pada investasi di bidang teknologi, memotong proyek yang tidak berkontribusi terhadap kinerja keuangan dalam tiga tahun dan memastikan produk inti Nio dirilis tepat waktu, kata Li.
“Saya mohon maaf kepada rekan-rekan yang mungkin terkena dampak penyesuaian tersebut. Ini adalah keputusan yang sulit namun perlu dalam menghadapi persaingan yang ketat.”
Seperti banyak perusahaan rintisan (startup) kendaraan listrik di Tiongkok, Nio terpukul oleh lemahnya sentimen konsumen di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, persaingan yang ketat, dan perang harga yang dimulai oleh Tesla milik Elon Musk.
Produsen mobil Musk mulai memotong harga mobilnya di Tiongkok tahun lalu untuk meningkatkan permintaan, sehingga memaksa pesaingnya melakukan hal yang sama. Nio awalnya menolak penurunan harga apa pun, tetapi akhirnya menerapkannya pada bulan Juni.
Xpeng, startup EV Tiongkok lainnya, telah merestrukturisasi operasinya, termasuk mengurangi lapangan kerja.
Mumpung masih merugi Nio telah berhasil meningkatkan pengiriman kendaraannya dengan cepat. Dikatakan pihaknya mengirimkan 16.074 mobil pada bulan Oktober, naik sedikit dibandingkan bulan sebelumnya dan 60% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Li menulis seruan di akhir suratnya kepada karyawan. “Perjalanan kami adalah maraton di jalur berlumpur. Harap tetap fokus pada eksekusi yang efisien dan peningkatan kemampuan sistem. Nyalakan.” *