Mobil Listrik Volkswagen Terjual Habis untuk Pesanan 2022
2 min read
Source: vw.com
Volkswagen mengatakan mobil listriknya telah terjual habis untuk tahun 2022 karena permintaan EV di Eropa berlipat ganda.
MOBLIS.ID – Produsen mobil Jerman Volkswagen (VW) berhasil mencatat penjualan yang sangat fantastis. Perusahaan mengumumkan telah menjual habis seluruh kendaraan listrik mereka di Amerika Serikat dan Eropa. Ini berarti para pelanggan baru harus menunggu hingga 2023 untuk mendapatkannya.
CEO VW Group Herbert Diess mengatakan kepada Financial Times bahwa merek perusahaan, yang meliputi Volkswagen, Porsche, Skoda, dan Audi, memiliki backlog 300.000 pesanan untuk mobil listrik di Eropa Barat saja. “Kami memiliki buku pesanan yang sangat tinggi dan pesanan masuk untuk tipe kendaraan listrik,” kata Diess kepada FT.
“Kami pada dasarnya menjual kendaraan listrik di Eropa dan Amerika Serikat. Dan di China, penjualan mobil listrik juga benar-benar meningkat,” lanjut Diess.
Volkswagen mengirimkan 99.000 EV di seluruh dunia pada kuartal pertama tahun 2022, menurut sebuah laporan dari Financial Times. Saingan utama Tesla, pembuat mobil listrik terbesar di dunia, mengirimkan lebih dari tiga kali lipat jumlah itu pada periode yang sama, sebanyak 310.048.
EV hampir menggandakan pangsa pasar UE
Pernyataan VW yang telah menjual habis seluruh produksi mobil listriknya, berdasarkan Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA), menunjukkan bahwa kendaraan listrik hampir dua kali lipat pangsa pasar mereka di wilayah tersebut pada kuartal pertama tahun 2022. Baterai EV menyumbang 10 persen dari total penjualan mobil penumpang Uni Eropa (UE) antara Januari dan Maret tahun 2022, sementara EV hibrida plug-in menyumbang 8,9 persen.
Secara total, 224.145 BEV terjual di seluruh UE dalam tiga bulan pertama tahun 2022, naik dari 146.125 pada periode yang sama tahun lalu. Kendaraan listrik hibrida menyumbang lebih dari seperempat pasar, naik dari sekitar seperlima pada periode yang sama tahun 2021 lalu. Mobil bertenaga bensin dan diesel kehilangan pangsa pasar, tetapi masih menyumbang 52,8 persen dari pasar UE selama periode tersebut.
