By Zahra
MOBLIS.ID – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan sudah menandatangani usulan perpanjangan potongan relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) 100 persen untuk pembelian mobil baru.
“Saya sudah menandatangani surat kepada Menteri Keuangan untuk mengusulkan perpanjangan PPnBM DTP karena berkaitan dengan industri pendukung di belakangnya banyak sekali,” ungkap Agus dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 25 Agustus 2021.
Menurut Menperin, insentif tersebut berhasil mendongkrak produksi dan penjualan mobil pada masa pandemi Covid-19. Data Kemenperin menunjukkan, penjualan mobil pada kuartal kedua 2021 naik drastis hingga 758 persen setelah insentif tersebut diberlakukan.
Relaksasi PPnBM DTP 100 persen, menurut Agus, berakhir Agustus 2021 untuk pembelian mobil baru dengan kapasitas silinder 1.500 cc. Pada September-Desember 2021, keringanan PPnBM yang didiskon oleh pemerintah hanya 25 persen.
Insentif PPN DTP untuk sektor properti juga berhasil mendorong penjualan. “Properti ini juga banyak industri di belakangnya,” jelas Agus.
Penjualan properti naik 15 – 20 persen dan program relaksasi juga mendorong pertumbuhan industri barang galian nonlogam, seperti semen, keramik, dan bahan bangunan. “Kami juga mendorong PPN DTP di sektor properti karena ini sektor yang industri pendukung di belakang besar sekali. Untuk mendapatkan relaksasi. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan demand side yang kita miliki,” ujar Agus.
Tidak hanya industri otomotif Indonesia yang mengalami masalah. Di negara lain juga masalahnya pelik. Pandemi menciptakan efek domino yang panjang. Banyak orang yang pindah tempat untuk sementara sehingga mereka tak bisa melanjutkan kerja di pabrik.
Selain itu, mobilitas yang sempit juga menyebabkan suplai bahan baku industri otomotif terhambat. Yang paling sering terjadi adalah kelangkaan chip untuk kendaraan bermotor.
