Harga Kendaraan Listrik Mulai Merangkak Naik

NEWS212 Views

MOBLIS.ID – Kehadiran mobil listrik di Indonesia makin mendapat tempat di hati masyarakat Indonesia. Meski demikian, tantangan untuk terus bertumbuh segmen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) ini juga tak sedikit.

Harga menjadi salah satu tantangan pertumbuhan segmen EV di Tanah Air. Sebagai ilustrasi, harga EV paling murah juga mulai naik, seperti produk Wuling Air yang tercatat naik Rp 4,5-5 juta. Diduga harga model ini naik karena muncul rencana kebijakan subsidi pembelian mobil listrik dari pemerintah yang tak kunjung terealisasi.

Harga model Air EV termurah Rp 243 juta, padahal pada tahun 2022 lalu masih berkisar Rp 238 juta. Versi Long Range dengan jarak tempuh hingga 300 km dihargai Rp 299,5 juta. Model Charging Pile berharga Rp 315,5 juta.

Tingkat kenaikan harga tersebut dianggap tidak sebanding dengan rencana subsidi EV dari pemerintah. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada 15 Desember 2022 lalu mengemukakan bahwa insentif berupa subsidi pembelian EV mencapai Rp 80 juta.

Subsidi untuk jenis mobil listrik berbasis hybrid sebesar Rp 40 juta. “Juga motor listrik baru diberi insentif Rp 8 juta, sementara motor konversi diberikan insentif Rp5 juta,” ujar Agus waktu itu.

Dengan perkiraan subsidi tersebut, maka harga Wuling Air EV masih di bawah harga saat ini, sebesar Rp 158 juta. Khusus tipe termahal tidak sampai Rp 250 juta, Rp 235,5 juta saja.

Harga Wuling Air EV bahkan termurah masih lebih murah dibandingkan jenis mobil Low Cost Green Car (LCGC), seperti Toyota Calya dan juga Toyota Agya varian terendah. Harga Toyota Calya termurah Rp 163,8 juta, sementara termahal Rp 183,6 juta. Agya masih dijual mulai Rp 159,7 juta. Honda Brio Satya harganya Rp 157,9 juta, Ayla Rp 112,8 juta, dan Sigra Rp 131,5 juta. *

Baca Lainnya  Magnis Australia Bermitra dengan Tesla untuk Pasok Bahan Baterai Grafit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *